Pariwisata
Berbasis Masyarakat
Menurut Kit (2000:4), ada 4 tujuan
yang diiginkan dengan berlakunya konsep pariwisata yang berbasis masyarakat,
yaitu :
1. Pariwisata
berbasis masyarakat harus berkontribusi untuk meningkatkan dan atau memperbaiki
konsevasi alam atau sumber daya budaya, termasuk keanekaragaman hayati.
2. Pariwisata
berbasis masyarakat harus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi local sehingga
meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi masyarakat.
3. Pariwisata
berbasis masyarakat harus melibatkan partisipasi masyarakat local.
4. Pariwisata
berbasis masyarakat mempunyai tanggung-jawab kepada wisatawan utukmeberikan
produk yang peduli terhadap lingkungan alam, social maupun budaya.
Ada
5 aspek pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, yaitu :
1. Dimensi
ekonomi, dengan indicator berupa adanya dana untuk pengembangan komunitas,
terciptanya lapangan pekerjaan di sector pariwisata, dan timbulnya pendapatan
masyarakat local dari sector pariwisata;
2. Dimensi
osial dengan indicator meningkatnya kualitas hidup; peningkatan kebanggaan
komunitas; pemberian peran yang adil antara laki-laki, perempuan, generasi muda
dan tua; membangun penguatan organisasi komunitas;
3. Dimensi
budaya dengan indicator berupa mendorong masyarakat untuk menghormati budaya
yang berbeda, membantu pekembangannya pertukaran budaya, budaya pembangunan
melekat kuat pada budaya local;
4. Dimensi
lingkungan, dengan indicator mempelajari carring capacity area, mengatur
pembuangan sampah, meningkatkan kepedulian akan perlunya konsevasi;
5. Dimensi
politik, dengan indicator: meningkatkan partisipasi dari penduduk local,
peningkatan kekuasaan komunitas yang lebih luas, menjamin hak-hak dalam
pengelolaan sumber daya alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar